Griya Bukit Intan, Rumah Subsidi Di Serang

Griya Bukit Intan merupakan salah satu perumahan yang mendukung dan mengaplikasikan program unggulan pemerintah yaitu perumahan subsidi. Griya Bukit Intan hadir untuk melengkapi kebutuhan hunian masyarakat Indonesia dengan harga yang sangat terjangkau. Kami menyajikan rumah yang layak huni, sehat, lokasi bersih dan bebas banjir dengan harga jual yang dapat memenuhi daya beli masyarakat termasuk anggota TNI dan POLRI.

Griya Bukit Intan adalah pilihan tepat sebagai tempat hunian keluarga anda. Dibangun di atas tanah seluas 12,7 hektar dan akan terus berkembang hingga 50 hektar. Hunian yang mengedepankan gaya hidup sehat, nyaman dan aman. Keasrian alam yang dipadu dengan desain rumah minimalis modern kami peraembahkan untuk anda dan keluarga.

HUBUNGI:
081517175131
081585663413






















Anggaran Subsidi Rumah Murah Ditambah Rp 8,6 Triliun

Pemerintah menyetujui permintaan dari tiga asosiasi pengembang perumahan, yaitu Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI), dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) untuk menambah dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang akan habis Agustus ini.



“Tadi kami sampaikan bahwa untuk sampai di akhir tahun sebenarnya kita membutuhkan hampir 130 unit rumah FLPP yang perlu dana subsidinya. Akan tetapi kementerian PUPR sudah mengajukan ke Menteri Keuangan untuk unit hampir 80 ribu yaitu sebesar Rp8,6 triliun,” kata Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata usai diterima Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, seperti dikutip dari laman Setkab, Rabu (18/9/2019).



Menurut Soelaeman, tambahan dana subsidi sebesar Rp 8,6 triliun yang akan cair minggu depan atau maksimal 2 minggu ke depan itu cukup untuk bisa mengambil nafas sampai November.

“Tentu ini adalah sebuah angin segar untuk para konsumen yang sudah mendambakan masuk ke rumah karena dengan KPR teman-teman semua juga bisa merealisasikan KPR nya bagi konsumen-konsumen di seluruh Indonesia,” sambung Soelaeman.

Menurut Ketua Umum REI itu, REI telah membangun rumah subsidi sebanyak 400 ribu unit, Himperra 60 ribu, dan APERSI 150 ribu. Sehingga kontribusi ketiga asosiasi itu secara keseluruhan sudah hampir 65 persen dari program sejuta rumah.

“Sehingga tadi kami sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa ini adalah kontribusi/peran kita swasta dalam membangun program rumah rakyat. Dan beliau sangat apresiasi terhadap kinerja para swasta ini,” kata Soelaeman.

Mengenai usulan yang diajukan oleh ketiga asosiasi dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu, menurut Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata, pihaknya memohon bagaimana caranya supaya industri properti ini cepat keluar dari krisis.

Untuk itu, mereka mengusulkan beberapa hal terutama di kebijakan mengenai perpajakan.

“Kita berharap pemerintah tidak ada kebijakan baru di sektor perpajakan. Jadi tidak ada pajak progresif, tidak ada pajak laba ditahan, dan pajak PPH tetap final,” ungkap Soelaeman

Dia menambahkan, dengan demikian secara psikologis akan membuat industri properti dan para pengembang bisa bekerja lebih tenang, karena tidak ada perubahan-perubahan strategi dan kebijakan di perusahaannya.

Menurut Soelaeman, Presiden Jokowi sangat concern sekali mengenai perizinan supaya industri properti terutama pengembang-pengembang ini bisa bekerja lebih cepat dan lebih tenang.

Dia menyebutkan, kalau melihat numerik dari angka-angka seperti bunga bank, dan lain-lain ini sebenarnya jauh lebih rendah dari pada saat booming properti 1994, tapi industri properti dengan numerik suku bunga yang rendah ini masih belum bergerak berarti ada hambatan psikologis.

“Hambatan psikologisnya kami sampaikan tadi bahwa kebijakan-kebijakan yang sifatnya bisa mengubah strategi pengembang menjadi menahan diri itu sebaiknya ditiadakan,” terang Soelaeman.

Dia menyatakan, program Tapera ini akan dioptimalkan agar masyarakat bisa menabung untuk memiliki rumah yang mereka inginkan. Selain itu, Kementerian PUPR akan kembangkan pola pembiayaan lainnya seperti micro finance di sektor perumahan.

"Mungkin ke depan dana APBN hanya sebagai stimulan masyarakat untuk membangun rumah atau masyarakat kita gerakan untuk menyadari pentingnya program penyediaan perumahan melalui dukungan komunitas-komunitas untuk bangkit dalam pembangunan rumah," tandasnya


source: liputan6.com

Permata Mutiara Maja, Rumah Subsidi Di Kota Publik Maja

Anda yang sedang mencari perumahan subsidi murah dekat dengan kawasan Jabodetabek tidak perlu pusing. Perumahan Permata Mutiara Maja di Tangerang Selatan bisa menjadi pilihan tepat. Bagaimana tidak, perumahan ini berada di lokasi strategis dan tengah berkembang. Yaitu kawasan Maja, yang berada dekat dengan wilayah Tangerang Selatan.

Kota Publik Maja diproyeksikan menjadi sebuah kota dengan konsep kawasan persinggahan atau transit oriented development (TOD). Hal ini diharapkan dapat menekan urban sprawl atau urbanisasi di kota besar di dekatnya. Hal ini terlihat dari bagaimana Stasiun Maja menjadi pusat integrasi transportasi di kawasan tersebut.

Informasi:
082211314591
081585663413












Miliki Rumah Subsidi Dengan Lokasi Strategis Dan Harga Murah Di Bekasi

Perumahan Baru di Desa Srimahi Tambun Utara adalah perumahan dengan luas 30 hektar + perluasan 20 hektar menjadi 50 Hektar diperuntukkan kalangan masyarakat yang mengharapkan masa depan yang lebih bagus. Perumahan subsidi untuk rakyat yang mempunyai banyak profit, diantaranya :

1. 10 Km dari Summarecon Bekasi
2. 30 menit dari Stadion Bekasi
3. 30 Menit ke Metropolitan Mall dan Tol Bekasi
4. 30 Menit dari Stasiun Tambun
5. 30 menit dari Harapan Indah Bekasi
6. 1 Jam dari Marunda


Simulasi KPR

1. Bank BJB Syariah untuk Tipe 22/60:

Harga jual: Rp. 148,500,000
KPR: Rp. 147.000,000

DP: Rp. 1.500,000
Booking fee: Rp. 1,000,000
BPHTB: Rp. 4.425.000
Biaya Proses KPR: Rp. 4.000.000
TOTAL: Rp. 10.925.000,-

Angsuran
15 tahun: Rp 1,158,513
20 tahun: Rp 966,835

2. Bank BTN untuk Tipe 22/60

Harga jual: Rp .148,500,000
KPR: Rp. 141.000,000

DP: Rp. 7,500,000
Booking fee: Rp. 1,000,000
BPHTB: Rp. 4.425.000
Biaya Proses KPR: Rp. 4.000.000
TOTAL: Rp. 16.925.000,- (Bisa diangsur 4-5 Bulan)

Angsuran
15 tahun: Rp 1,111,065
20 tahun: Rp 927,238


Sebagian kelebihan membeli rumah bersubsidi berikut ini.

1. Harga Relatif Murah

Kelebihan utama dari program ini yaitu Anda dapat menerima rumah dengan harga yang cukup relatif murah. Pasalnya, rumah bersubsidi memang diperuntukkan bagi MBR dengan gaji sekitar Rp2,5 juta – Rp4 juta per bulan.

Tahun ini harga rumah bersubsidi berada di kisaran Rp140-an juta. Harga per unit rumah bersubsidi berbeda di tiap-tiap kota.

2. Developer Tepercaya

Dalam pembangunannya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpera) bekerjasama dengan banyak developer atau pengembang.

Para pengembang yang ikut serta dalam program pemerintah ini tentu sudah mempunya} lisensi dan teregistrasi sah di sebagian asosiasi pengembang seperti APERSI dan REI. Dengan demikian amat kecil kemungkinan adanya developer bandel.

Pun pengembang-pengembang kecil yang ikut serta dalam program ini bahkan telah mempunyai sebagian proyek perumahan di wilayah lain sebelumnya yang telah selesai dan dalam progres penjualan.

3. Lokasi Potensial
Rumah bersubsidi dari pemerintah biasanya mengambil lokasi yang berada di dekat wilayah industri yang tengah dan akan berkembang.

Searah dengan pembangunananya wilayah industri ini akan menjadi wilayah yang strategis untuk dihuni. Umumnya, jarak lokasi perumahan menuju wilayah industri tak terlampau jauh, berkisar 7-15 km. Dan biasanya telah ada jalan masuk transportasi sehingga mempermudah mobilitas Anda.

4. Bukan Rumah Inden

Seperti sudah diterangkan sebelumnya, kecil kemungkinan ditemukan pengembang bandel. Kemenpera sudah mengendalikan dengan bagus supaya tak ada cara rumah inden untuk program rumah bersubsidi.

Artinya, seluruh rumah yang ditawarkan telah siap huni, untuk menyikapi kasus risiko gagal terbangun. Nantinya calon pembeli dapat mengecek segera keadaan rumah ke lokasi untuk menetapkan ketersediannya dan mengecek segera bangunan beserta fasilitasnya.

5. Syarat Mudah
Sebagai komponen dari program pemerintah yang terprogram, dan mempunyai tujuan menyejahterakan rakyat, telah pasti pemerintah tak akan memberikan persyaratan susah untuk dipenuhi.

Sebagian persyaratan utama, adalah WNI berusia minimal 21 tahun, mempunyai penghasilan konsisten optimal Rp 4 juta untuk rumah tapak dan optimal Rp 7 juta untuk rumah sejahtera susun, mempunyai NPWP, menyerahkan fotokopi SPT dan PPh.

Syarat penting lainnya, belum mempunyai rumah pribadi, belum pernah mendapatkan subsidi pemerintah untuk progres pemilikan rumah.  Jika seluruh persyaratan sudah terpenuhi, Anda tinggal memilih bank penyalur KPR.

Minat dengan rumah subsidi, hubungi:
Tim Marketing 0812 / 0815